Powered by Blogger.
  • Home
  • About
  • Contact
  • Policy
instagram

FriestaMonita

Hai Teman-teman..
Aku mau memperkenalkan brand skincare dari Thailand yang baru masuk ke Indonesia. Brand ini sangat laris disana dan menjadi No.1 Best Selling in Thailand. Brand skincare ini adalah "Smooto Japan". (Katanya produk dari Thailand, tapi kok namanya Smooto Japan?). Jadi, ceritanya skincare Smooto ini memang dari Thailand tapi menggunakan bahan-bahan aktif yang berasal dari Jepang dan tentunya menggunakan teknologi Jepang. Kabar gembiranya Brand ini sudah terdaftar di BPOM lho artinya skincare ini aman digunakan dan sudah resmi di Indonesia. 

Tentang Smooto Japan - “Global Medical (Thailand), Co., Ltd. didirikan oleh apoteker, ilmuwan, dan ahli di berbagai bidang. Tujuan kami adalah untuk menghasilkan barang dan memberikan layanan mengenai kesehatan, kulit dan kecantikan. Dengan standar kualitas tinggi dalam setiap prosedur seperti desain produk, penelitian, pengembangandan uji efisiensi dalam memproduksi, mengandung dan pengendalian kualitas. Selain itu, perusahaan juga berfungsi sebagai konsultan pemasaran, dan pemimpin teknologi dan inovasi terkemuka di Thailand. Semua fakta ini adalah untuk memberikan produk-produk berkualitas tinggi dan aman kepada pelanggan. Smooto adalah merek kosmetologi produk perawatan kulit. Bahan-bahan kami berasal dari berbagai ekstrak buah dari Jepang, yang memberdayakan makanan untuk membuat kulit terlihat cantik alami, seperti nilai kulit asli Jepang. Citra produk buah-buahan menandakan kata 'Smoothie'. Namun, bahan aktif utama berasal dari Jepang; oleh karena itu, kata tersebut dimodifikasi dari 'Thie' menjadi 'To' untuk membuat kata tersebut terdengar bahasa Jepang と. Ini melambangkan keunikan dari merek yang melibatkan produk perawatan kulit, dimana bahan-bahannya kaya akan banyak ekstrak buah dari Jepang. Mereka membantu kulit terlihat cantik sempurna dan mirip Jepang.” (Source: http://smooto.co.id/about-us/)


Description:
Untuk produk Smooto sendiri, aku baru nyoba masker tomatnya, yaitu TOMATO COLLAGEN WHITE AND SMOOTH MASK.


Tampak Depan
Tampak Belakang


Kemasan masker ini unyu-unyu sekali. Hehehe.. Masker ini dibungkus dalam bentuk sachet. Satu sachet dibagi menjadi dua bagian, jadi menurut aku penggunaannya untuk dua kali pemakaian. Tekstur nya berbentuk gel bening kemerah-merahan dan ada butiran scrubnya yang tidak terlalu banyak. Baunya juga tidak terlalu nyegrak meskipun mengandung parfum. Kandungan terpenting di dalam masker ini adalah Solanum Lycopersicum Fruit Extract yang berasal dari Tomat. Selain itu kandungan terpenting lainnya adalah Collagen. Masker ini memberikan klaim dapat mengatasi dehidrasi kulit, mengecilkan pori-pori, mencerahkan, mengontrol minyak dan melembabkan wajah. 

Tekstur

How to use:
Petunjuk pemakaian
Pemakaiannya terbilang mudah. Berikut langkah-langkahnya:
1. Bersihkan wajah dengan mencucinya atau scrub.
2. Oleskan agak tebal pada wajah
3. Diamkan hingga 5-10 menit
4. Setelah kering, bilas wajah hingga bersih.

Review:
Pertama kali aku pakai masker ini, gak ada efek apa-apa. Aku sampai bingung, mungkin aku menggunakannya yang salah. Terus aku baca petunjuk penggunaannya. Tenyata mengoleskan masker ini harus agak tebal, sedangkan aku waktu itu mengoleskannya tipis. Tiga hari setelahnya, aku pakai lagi masker ini dengan tebal. Setelah kering, aku tidak mencuci dengan air, karena sangat susah untuk menghilangkan bekas maskernya yang lengket. Oleh karena ada butiran scrub, jadi aku membersihkan maskernya dengan cara menggosokkannya dengan pelan-pelan. Nah, setelah aku gosok dan bersih, baru aku rasain wajah aku fresh, smooth dan moist. Untuk efek mencerahkannya masih belum terlihat apalagi untuk pori-pori mengecil. 

Conclusion:
(+) kemasan praktis
(+) membuat wajah menjadi fresh, smooth dan moist
(-) belum memberikan efek mencerahkan dan mengecilkan pori-pori


. Harga : Rp. 35.000,00
. Beli dimana : Mutiara Cosmetics Jogja, Btw, brand Smooto ini baru tersebar di Jogja karena distributornya berada di jogja. Namun, di olshop juga ada kok yang jual masker ini.
. Beli lagi? Mungkin tidak untuk masker ini, tapi untuk varian yang lain bisa jadi.

Smooto Japan banyak memiliki varian. Ada varian aloevera, tomato dan egg. Untuk lebih jelasnya silakan cek di web nya http://smooto.co.id/

Sekian review kali ini, semoga bermanfaat teman-teman, see you gaes..


Don't Forget Follow my IG | @friestamonita ❤️

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Hai teman-teman..
Bagaimana puasa kalian hari ini? Tidak terasa hampir memasuki hari ke sembilan. Semoga kalian tetap semangat terus ya ibadahnya.. 
Kali ini aku mau review lip crayon dari emina. Mungkin kalian sudah tahu kalau emina sudah lama mengeluarkan lipcrayon dengan 4 shade. Nah sekarang, Emina meluncurkan 4 shade terbarunya lagi, tapi disini aku tidak review semua shade. Cuma 1 shade saja yang aku review. Btw, kata mbak BA Emina nya shade ini adalah shade yang paling best seller. WOW! Gimana sih penampakannya?

Description:
Bentuknya seperti crayon.

 

Gemes gak sih packaging-nya? Bener-bener mirip crayon. Ujungnya sudah lancip dari sananya. Untuk size nya sendiri ya wajar lah seperti lipstick pada umumnya.  Oh iya ini nama shade nya "PROM QUEEN". Prom artinya pesta dansa. Queen artinya ratu. Jadi kalau sudah pake lipcrayon ini akan merasa menjadi RATU DI PESTA DANSA. Hahaha ngarang. Deskripsi warna asli dan di foto sepertinya berbeda. Padahal aku tidak memberi filter apapun di fotonya. Terus kalau lihat shade nya di tangan juga berbeda dengan dibibir. Kalau ditangan seperti warna merah carmine (mungkin kalian bisa cek di google gimana warna carmine itu). 
Swatch di tangan
Swatch di bibir (pardon my lip)



Review:
Teman-teman bisa lihat sendiri kan perbedaannya ketika di swatch di lengan dan di bibir. Kalau di bibir warnanya jadi pink dan natural seperti warna bibir. Hasilnya agak glossy, tapi gak too much kok. Lama kelamaan teksturnya jadi semi-matte. Kata mbak BA Emina, lipcrayon ini awalnya memang glossy, tapi nanti lama-lama jadi matte. Aku pikir definisi 'matte' lipcrayon ini bukan seperti matte di lip cream. Jangan terlalu berharap untuk menjadi benar-benar matte ya. Oleh karena teksturnya yang semi-matte, membuat bibir aku tidak mudah kering atau mengelupas. Type bibir aku kering pada dasarnya, aku sangat tertolong dengan lipcrayon ini. Apalagi ketika puasa, pasti teman-teman ngerasain bibirnya kering. Nah aku sangat merekomendasikan lipcrayon ini untuk dipakai sehari-hari. Untuk mengaplikasikannya juga sangat simple. Langsung swatch di bibir dan lebih mudah untuk merapikannya. Meskipun pas lagi terburu-buru mengaplikasikannya juga bisa rapi kok.

Setelah aku makan, ternyata warnanya memudar. Meskipun begitu, warna bibir aku masih agak ke-pinkpink-an. Bisa dibandingkan dengan bibir aku ketika belum dipoles dengan lipcrayon dan ketika lipcrayonnya mulai memudar. Namun jika kalian tidak makan, mungkin lipcrayon akan tetap stay di bibir, bahkan warnanya seperti menyatu dengan warna bibir. Aku suka banget warnanya. Seolah-olah seperti tidak menggunakan lipstick.


Conclusion:
(+) warna nya natural
(+) gampang mengaplikasikannya
(+) tidak membuat bibir kering dan mengelupas
(+) semakin lama, semakin menyatu dengan warna bibir
(-) tidak tahan lama

Harga Rp. 53.500. Disc 15% = Rp. 45rb-an.
Beli dimana? Aku beli  di pusat perbelanjaan Mutiara kosmetik di Jogja. Disana ada counter Emina dan kebetulan lipcrayon ini sudah masuk disana. Waktu aku ke counter Emina di Mirota, ternyata produk ini belum masuk. Mungkin karna lipcrayon ini masih baru, jadi pesebaran produknya masih belum merata keseluruh counter. 


Saat ini, Lipcrayon Emina ini menjadi lipstick andalanku sehari-hari. Meskipun tidak tahan lama, tapi kan masih bisa di touch up. Sekian review kali. Semoga bermanfaat. See you gaes..

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Hai Teman-teman..
Kali ini aku gak sharing masalah perkuliahan lagi ya hehe. It's time to beauty things. Ini adalah review beauty things pertama aku. Yang mau aku review kali ini adalah masker peel off masque. Kalian dulu pasti sering denger masker lumpur yang warna nya hitam merk N*. Nah sekarang aku perkenalkan merk yang lainnya "Qiansoto". Yang pastinya masker ini sudah terdaftar di BPOM. Sebenarnya aku sudah sering pakai masker ini mulai dari tahun 2015 waktu aku kuliah S1 di Banjarmasin . Setelah aku lulus, aku sudah tidak pakai lagi masker ini karena sulit ditemukan di daerah aku. Sekarang aku melanjutkan kuliah lagi di Jogja, akhirnya aku bisa dapetin masker ini lagi. Yeeeyyy.. semacam bernostalgia.. 

Description:
Capcus liat  penampilannya..


Tampilan depan


Tampilan belakang
Masker ini dibungkus dalam bentuk sachet yang sangat simple, sehingga lebih praktis jika di bawa kemana-mana. Isinya juga banyak, 35 ml bisa sampai 4 kali pakai. Kalau bungkusnya sudah disobek alias dibuka, jangan lupa melipatnya agar masker tidak kering. 



Komposisi 
Masker ini mengandung alkohol dan paraben. Untuk kalian yang sensitif terhadap alkohol, lebih baik menghindari penggunaan ini dan untuk ibu hamil/ibu menyusui lebih baik juga menghindari penggunaan masker ini karena kurang aman untuk kesehatan janin dan ASI.

Cara Pakai
Cara pakai nya simple banget..
1. Bersihkan wajah terlebih dahulu. Pastikan tidak ada debu yang menempel di wajah
2. Oleskan maskernya keseluruh wajah. Biasanya aku mengoleskannya pakai jari dan olesannya tebal. Aku tidak merekomendasikan menggunakan kuas karena masker ini agak sulit di baurkan. 
3. Tunggu hingga benar-benar kering. Kalau di kemasannya tertulis sekitar 20-30 menit. Aku malah sampai ketiduran pakai masker jadi gak ngitung waktunya.
4. Setelah kering, tinggal dikupas deh maskernya (emang bawang dikupas) . Ngupas nya dari bawah keatas, agar wajah kita tetap kencang dan tidak kendur ke bawah. 


Review:
Ketika masker ini dibaurkan ke wajah, rasanya adem dingin. Padahal maskernya tidak didinginkan. Kemudian waktu masker mulai mengering, wajah terasa sangat kencang. Nah yang paling enggak banget itu mengupas masker yang sudah kering. Rasanya lumayan sakit sih ketika diangkat. Agar tidak terlalu sakit, biasanya aku langsung cepat-cepat mengupasnya. Jika pelan-pelan akan semakin sakit. Bagiku tidak masalah rasa sakitnya karena dengan begini tandanya komedo diwajah akan terangkat. 

Qiansoto mengeluarkan banyak varian. Aku sudah mencoba semua varian versi masker lumpurnya seperti strawberry, olive, vegetables, honey, dan shark oil. Dari sekian banyak varian hasilnya menurutku tidak ada perbedaan, karena tujuan aku menggunakan masker ini adalah untuk mengangkat komedo saja. Dan ternyata semua varian masker sama-sama efektif untuk mengangkat komedo. Perbedaannya cuma pada wanginya saja. Aku suka semua wanginya, sangat menenangkan sampai ketiduran. haha

Harga masker Qiansoto juga mahasiswaable banget. Dulu waktu zaman kuliah S1 harganya 8500. Tapi kemarin aku beli 9000. Naik 500 doang sih. Sangat hemat buat kalian yang suka maskeran tapi tidak terlalu banyak budget.

Conclusion:
(+) Simple dan Praktis
(+) Harga Mahasiswaable (Murah dan isinya banyak)
(+) Efektif ngangkat komedo
(+) Terdaftar BPOM
(-) Sulit dibaur
(-) Sakit ketika dikupas


Sekian Review dari aku. Semoga bermanfaat teman-teman. See You On Next Post. 

Buat kalian yang ingin bertanya, silakan tulis di kolom komentar. Jangan jadi anonim yaa :) 

*Untuk saat ini belum ada foto ketika saya menggunakan masker ini karena wajahku dalam keadaan belum banyak komedo. Sewaktu-waktu artikel ini akan di update untuk menunjukkan seberapa banyak komedo yang terangkat*
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar

Halo teman2..
Selama aku menjalani kuliah S2, aku sering dilontarkan dengan berbagai pertanyaan oleh orang terdekatku terkait kuliah ini. Kali ini aku bakal menjawab sekaligus memberikan penjelasan dari pertanyaan yang sering muncul. Penjelasan yang kuberikan berdasarkan pengalaman selama kuliah di UNY. So, tiap kampus sebenarnya memiliki aturan yang berbeda-beda. Teman-teman jangan langsung mengeneralisaikan.
Oke siap, Langsung cus ke point...

1. Kuliah S2 bisa gak sih sambil kerja (kerja di suatu instansi, bukan sampingan) ?
Bisa, tapi dengan ketentuan. Bukan ketentuan dari kampus sih, tapi dari diri kita. Nah kebetulan 3 orang teman sekelas aku sudah ada yang bekerja sambil kuliah S2. Mereka bekerja sebagai guru di suatu sekolah. Jarak antara sekolah dengan kampusnya sekitar 1-2 jam. Sebut saja temanku si A, dia ngajar di sekolah daerah prambanan, yang jaraknya dr kampus sekitar 1 jam-an. Si A juga tinggal di daerah prambanan. Kemudian temanku si B, dia ngajar di sekolah daerah godean. Hampir sama dengan si A, jarak antara kampus dan sekolahnya memakan waktu 1 jam-an. Si B juga tinggal di daerah godean. Lalu si C, dia guru di sekolah purwokerto. Jarak antara purwokerto ke jogja itu sekitar 2-3 jam. Si C selama kuliah dia ngekos, dan ketika libur kuliah (bukan libur semester) dia balik ke purwokerto untuk mengajar disekolahnya.
Nah, mereka sangat bersyukur kalau guru-guru disekolahnya sangat mendukung mereka untuk kuliah lagi. Jadi guru-guru disekolahnya sangat memahami dan bertoleransi, karena jika bekerja sambil kuliah mereka harus mengatur jadwal mengajar dan kuliah sedemikian rupa agar tidak terjadi bentrokan. 
Kesimpulannya, bisa kuliah S2 sambil kerja, kerja sambil kuliah S2.. hehe tapi pastikan jarak antara kampus dan tempat kerja tidak terlalu jauh serta lingkungan kerja harus memberikan dukungan penuh terhadap kita. 

2. Kuliah S2 itu setiap hari gak? Katanya gak kaya S1 ya tiap hari?
Dulu, aku mikirnya gitu. Kuliah nya paling sebentar aja kok, gak perlu dari senin sampai jumat. Ternyata dugaan ku salah teman-teman. Oke aku cerita dulu ya. Waktu semester 1 memang aku kuliah dari hari senin-rabu, bisa dibilang semacam memadatkan jadwal di hari tersebut. Jadi dalam satu hari kita bisa menghabiskan 3 atau 2 mata kuliah. Alasan memadatkan jadwal tersebut agar lebih memudahkan teman-teman yang sambil mengajar. Alhamdulillah sekali dosen-dosen di prodi sangat toleran dengan mahasiswa yang sambil ngajar. Kemudian beralih ke semester 2. Jujur saja, jadwal disemester ini agak semrawut. Mengapa begitu? Jadi jadwal semester ini itu dosen pengampu mata kuliah tertentu memilih memadatkan jadwal secara pribadi. Jadi misal dosen A, maunya ngajar di hari senin dengan memadatkan 4 mata kuliah yang berbeda dihari itu. Dosen A ini tidak hanya mengajar di kelas kami saja, namun di kelas lain atau prodi lain juga mengajar. Kemungkinan yang terjadi pada kami, kami akan mendapati jadwal di hari senin untuk satu mata kuliah kalau dosen lain tidak ada yang ingin mengajar di hari senin. Bagi kami kalau kuliah hanya untuk satu mata kuliah dalam satu hari itu sangat tidak efisien. Awalnya kami keberatan dengan hal tersebut. Lalu kami berdiskusi dengan ketua prodi dan Alhamdulillah jadwal masih bisa dipadatkan. Yang tidak bisa dipadatkan adalah jadwal praktikum, karena laboratoriumnya bergantian dengan mahasiswa S1. Mahasiswa pasca memiliki jatah praktikum hanya di hari jumat dan sabtu. Akhirnya setelah berdiskusi, jadwal di semester ini kuliah dari hari senin-rabu (jadwal padat), kamis libur dan jumat-sabtu praktikum dengan masing-masing satu mata kuliah praktikum. So, kesimpulannya, aku tidak bisa mengatakan kalau kuliah S2 itu tiap hari atau enggak. Yang saya rasakan untuk jadwal perkuliahannya sama saja dengan perkuliah saya S1, sehingga saya tidak merasa kaget atau terbebani dengan jadwal yang seperti itu.   

3. Sistem perkuliahannya gimana sih? Banyak tugasnya gak?
Aku sudah hampir menjalani dua semester. Mungkin aku sekalian berkeluh kesah kepada kalian teman-teman. Tiap orang itu memiliki cara yang berbeda dalam memikul beban. Bagiku perkuliahannya sangat menyenangkan, namun tugasnya yang kurang menyenangkan. Yaiyalah, dimana-dimana kalau mahasiswa dikasih tugas pasti banyak ngeluhnya. Hehehe...
Kebanyakan kami melakukan presentasi di depan kelas. Waktu S1 juga sering sih presentasi, tapi kan paling kelompokan. Bedanya sama S2, kita presentasi individu. Yang dipresentasikan adalah makalah yang kita buat sendiri. Hampir semua mata kuliah menuntut kita untuk membuat makalah. Ada juga sih mata kuliah yang menutut kita untuk membuat artikel atau paper. Kalau S1 masih bisa menggunakan referensi buku dari dalam negeri, kalau S2 sudah dituntut untuk mencari referensi dalam bahasa inggris, baik itu buku ataupun jurnal. Jurnal international sangat di utamakan dalam setiap penulisan. Tapi kalian jangan mengira ya kami presentasinya juga dalam bahasa inggris. Kami tetap menyajikannya dengan bahasa Indonesia, bukan bahasa daerah. Ahahaha. Setelah presentasi, dibuka sesi tanya jawab. Nah disini kami saling berbagi pendapat dan pertanyaan mengenani topik yang dipresentasikan. Pokoknya jangan biarkan kelas itu hening. Ributlah dengan pendapat-pendapat dan pertanyaan. Sebagian dosen ada yang tidak senang dengan keheningan itu, tapi bukan killer. Setiap pengajar pastilah mengharapkan peserta didiknya selalu aktif dikelas dalam pembelajaran. So, kalian bisa menafsirkan sendiri ya teman-teman.

4. Bikin tesis itu susah gak sih? Katanya kalau mau lulus harus submit artikel yah?
Syarat kelulusan mahasiswa pascasarjana S2 UNY itu ada 3, menyelesaikan tesis, mensubmit artikel/jurnal/prosiding (pastikan sampai accepted) dan score ProTOEFL 450. Kami sejak semester 2 ini sudah dibimbing untuk menggarap tesis, setidaknya sudah memiliki judul dan dosen pembimbing. Mengingat kuliah S2 cuma 2 tahun, belum lagi untuk submit artikel. Kebanyakan penelitian tesis itu pengembangan, ada juga yang eksperimen, tapi yang dominan di prodiku adalah pengembangan. Pengembangan memang biaya penelitiannya tidak murah, karena kita mesti mengembangkan suatu produk. Hal itu bisa diatasi dengan penelitian payung. Nanti kalian akan tahu sendiri apa itu penelitian payung dan benefitnya jika kita bergabung dengan penelitian itu. Awalnya aku juga mikir sih, kayaknya kalau pengembangan ini bakal ngabisin banyak biaya. Alhamdulillah, aku dapat tawaran proyek penelitian payung dari dosen pembimbingku. Beralih ke artikel/jurnal/prosiding, ini penting banget. Usahakan pembuatan tulisan ini sudah dirancang ketika mengerjakan tesis. Intinya kalau kita punya data, bisa dijadikan suatu artikel/jurnal/prosiding. Sambil mengerjakan tesis, sambil menulis jurnal juga. Mengapa harus disambil? Menunggu accepted  artikel/jurnal/prosiding itu luaaamaaa hampir berbulan-bulan. Bayangkan jika kalian sudah menyelesaikan tesis, ternyata kalian belum bisa yudisium karena belum accepted, nyesekk gak siih? Nunggunya itu bukan hanya sebulan – dua bulan, bahkan ada yang sampai 6 bulan cuuuyyyy. Dan itu gak itu gak jadi jaminan langsung accepted. Setelah accepted, baru kita membayar adimistrasi dari artikel/jurnal/prosiding tersebut. Biaya yang dikeluarkan juga tidak murah ternyata. Tergantung indexnya. Jika semakin bagus, maka semakin mahal. Apalagi jika terindex scopus. Nah itu tadi sekilas tentang tesis dan artikel/jurnal/prosiding. Aku cuma bisa kasih gambaran, nanti kalau kalian sudah kuliah S2 akan mengerti lebih dalam maknanya. Nah untuk ProTOEFL sudah difasilitasi dan bisa mengikuti tes nya di LPPMP UNY. Biaya untuk sekali tesnya sekitar 75rb. Biasanya LPPMP membuka kelas khusus untuk kursus, tapi juga bisa kalau mau tes langsung.


Demikian jawaban-jawaban dari segala pertanyaan yang sering muncul. Kesimpulannya yang bisa saya ambil dari sharing ini adalah 
“KULIAH S2 ITU MENUNTUT KETERAMPILAN MENULIS DAN HARUS SELALU DIASAH, SERTA PERBANYAK REFERENSI”.

Sekian sharing aku untuk kali ini. Kalau ada yang ingin bertanya silakan komen dibawah. Jangan pakai anonim ya heheh.. See you gaes




Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Halo teman2..
Kali ini aku share pengalaman aku waktu mendaftar kuliah S2 di UNY (Universitas Negeri Yogyakarta). Aku mendaftar melalui jalur mandiri ya temang-teman. Sebenarnya gak ada cerita yang mencolok sih dari awal aku mendaftar hingga keterima, tapi gak ada salahnya untuk di share. Siapa tahu berguna buat kalian.
Pertama, aku mendaftar terlebih dahulu. Kalau tidak salah daftar awal itu cuma menyantumkan nama, email dan tanggal lahir di web penerimaan mahasiswa baru. Setelah itu, aku mendapatkan nomor pendaftaran. Nomor pendaftaran ini gunanya untuk membayar biaya pendaftaran. Waktu itu aku bayar di bank mandiri, langsung cus ke teller. Kemudian aku tunjukin no pendaftarannya dan membayar sebesar 400k. Setelah itu sesembak/sesemas teller ngasih bukti pembayaran. Dibukti pembayaran itu telah tercantum ID dan pasword login pendaftaran UNY.
Kedua, aku mulai login dengan menggunakan ID dan pasword yang ada dibukti pembayaran. Btw, dimana login nya itu nanti kalian bakal dikasih tau kok di pengumuman penerimaan mahasiswa baru. Nah kemudian aku melengkapi biodata diri dengan sebenar-benarnya dan sejujur-jujurnya.
Tips ketika melengkapi data pendaftaran:
1. Siapkan foto, softfile/scan transkrip nilai, ijazah dan akreditasi prodi waktu S1. Scan yang rapi ya supaya terbaca jelas oleh pihak panitia. Kalau tidak jelas, pihak panitia berhak menolak dokumen tersebut. Jangan lupa size nya diperkecil ya.
2. Carilah rekomendator yang merekomendasikan kalian untuk melanjutkan kuliah S2. Rekomendator ini adalah orang yang memang benar-benar tahu diri kamu itu seperti apa. Hal ini juga sangat berpengaruh. Yang boleh menjadi rekomendator bisa dosen (fresh graduete) dan atasan kalian (jika sudah bekerja). Biasanya pihak panitia mensyaratkan 2 rekomendator. Kalau di UNY sendiri rekomendasi ini, kita cukup mencantumkan email dan no hp rekomendator di halaman ketika login. Kemudian pihak panitia yang akan mengkonfirmasi langsung ke rekomendator kita.
Nah setelah semua-muanya data terisi, aku memilih hari dan tempat untuk test. Kemudian Selesai. Tinggal dicetak kartu ujiannya dan menunggu hari H test
Hari H test telah tiba. Sistem test nya CBT (Computer Based Test). Mengerjakannya lewat komputer yang telah disediakan pihak panitia. Loh berarti test nya di kampusnya dong ? Iyaaap benar sekali. Waktu itu saya test di gedung limuny UNY. Semacam ruangan multimedia gitu.
Test nya terdiri dari TPA dan Bahasa Inggris. Kalau untuk TPA sendiri kayaknya gak perlu ku jelasin lagi. Yang pnting sering-sering latihan soal, pasti gampang kok. Nah kalo yang bahasa inggrisnya itu persis TOEFL, tapi kayanya emang TOEFL sih. Seperti biasa terdiri dari 3 section : listening, structure dan reading.
Test nya sudah ku jalani semua. Seminggu kemudian saatnya pengumuman. Alhamdulillah, aku diterima di pendidikan Sains. Langsung aku mendaftar ulang dan membayar biaya awal masuk perkuliahan.
Demikian sharing aku kali ini. Semoga bermanfaat ya teman-teman. Kalau ada yang ingin ditanyakan silakan komen dibawah ya. Jangan lupa cantumkan nama kalian. See you gaes

Update 16/02/2019------------------------------------------------------------------------------------------------

Maaf sebelumnya untuk para pembaca. Mohon untuk tidak memberikan pertanyaan kepada saya tentang teknisi pendaftaran Pasca UNY, karena di tulisan ini saya hanya membagikan pengalaman waktu mendaftar di tahun 2017. Bisa jadi pendaftaran di tahun 2017, akan berbeda teknis nya dengan yang di tahun selanjutnya. Jadi, mohon maaf sebesar-besarnya jika ada pertanyaan yang tidak terjawab.

Solusi yang bisa saya berikan adalah kalian bisa bertanya langsung ke admin nya melalui email pmb@uny.ac.id

Semoga membantu .. Terimakasih..
Share
Tweet
Pin
Share
26 komentar
Hai teman-teman..
Beberapa minggu yang lalu, aku membuka voting di story instagram aku. Mungkin kalian bisa lihat sendiri dibawah.





And then, karena banyak yang minta aku sharing, aku bakal cerita banyak tentang kuliah S2 tapi mungkin dibagi dalam beberapa part.


Diterima kuliah itu bukan suatu akhir perjuangan, namun awal dari perjuangan. Oleh karena itu, kalian perlu menyiapkan secara lahir dan batin untuk menjalaninya. Disini saya akan sharing 4 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Melanjutkan Kuliah S2.

1. Niat
Ketika kita mengawali suatu kegiatan yang dilandasi dengan niat, Insyaallah aral melintang dihadapan pasti akan terlampaui. Niat ini sangat penting. Kata orang kuliah S2 itu sulit, tapi bagi kalian yang niat maka kesulitan itu akan menjadi suatu KENIKMATAN. Percaya kan setiap ada kesulitan, pasti akan kemudahan. Jika kalian niat, maka disitulah terbuka jalan walau sesulit apapun.

2. Referensi Kampus
Sebelum kalian mendaftarkan diri untuk kuliah S2, kalian harus cari referensi kampus mana yang cocok dengan minat kalian. Saya sarankan carilah jurusan/program studi yang satu linier dengan pendidikan terakhir S1 kalian. Mengapa? Kalau kalian nantinya menjadi Dosen, kelinieran itu akan dipertimbangkan.

3. Letak Wilayah Kampus
Letak wilayah kampus juga perlu untuk dipertimbangkan bagi mahasiswa yang ingin nge-kost. Carilah wilayah kampus yang ramah mahasiswa. Mengapa? Biaya S2 itu tidak sedikit, setidaknya kita juga harus menghemat kebutuhan hidup seperti biaya transportasi, biaya kost-kostan, makan, pokoknya kehidupan sehari-hari. Namun bagi kalian yang tidak masalah dengan biaya, kalian bisa skip ini.

4. Finansial
Kalian juga harus menyiapkan biaya kuliah. Ada dua cara untuk mendapatkan biaya kuliah yaitu beasiswa dan mandiri. Untuk beasiswa sendiri pemerintah sudah memfasilitasi beasiswa LPDP bagi siswa yang berkompeten untuk melanjutkan S2. Untuk biaya mandiri kalian bisa menggunakan uang kalian sendiri/orang tua/suami(hehehe).

Nah sekarang kalian sudah tau kan apa saja yang perlu kalian persiapkan sebelum mendaftar kuliah S2. Nanti di tulisan aku selanjutnya aku akan cerita bagaimana perkuliahan di S2 itu. See You Gaes.  


Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Newer Posts

Greeting

About Me


Hello readers. Sering-sering mampir ya. Sambil ngopi. Sambil ngemil. Siapa tahu ketagihan dan pengen datang lagi. HEHE xx

Hi, I'm Frista. Enjoy my blog, You!

Friestamonita
View my complete profile

Be More

Looking For Something?

Categories

Aloevera (2) Aloevera Gel (2) Beauty product (8) Beauty Talk (1) Beauty things (19) body lotion (1) body scrub (1) Cosmetic (1) Green Tea (1) handbody (1) Haul (1) Herborist (1) Just Miss (1) kuliah (3) Micellar Water (1) Natur (1) Nivea (1) Peel Off Mask (1) Pubasari (1) Review (11) S2 (3) sabun (1) scarlett whitening (1) Self Improvement (1) serum (2) Sharing (5) shower scrub (1) Some by mi (1) Vienna (1) Viva (1)

Blog Archive

  • April 2022 (2)
  • March 2022 (2)
  • February 2021 (1)
  • August 2020 (1)
  • June 2020 (2)
  • February 2020 (1)
  • December 2019 (2)
  • September 2019 (2)
  • October 2018 (1)
  • September 2018 (2)
  • August 2018 (1)
  • July 2018 (2)
  • June 2018 (2)
  • May 2018 (6)

Follow Me On

  • instagram

recent posts

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates